Pengaruh Metode Pemberongsongan Buah Terhadap Produksi Jambu Kristal Di Desa Wergonayan Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen

  • Umi Barokah Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen
  • Nurul Arifin Universitas Ma’arif Nahdlatul Ulama, Kebumen, Indonesia
Keywords: jambu kristal, plastik, kebumen

Abstract

Tanaman jambu kristal merupakan tanaman yang saat ini sedang menjadi primadona para petani di Kabupaten Kebumen sehingga banyak sekali petani yang menanamnya dalam skala luas seperti di daerah Kecamatan Mirit. Desa Wergonayan, Kecamatan Mirit membudidayakan tanaman jambu kristal seluas 23 Hektar secara monokultur yang justru berdampak tidak baik pada perkembangan hama tanaman tersebut.  Hama yang patut diwaspadai oleh petani jambu kristal yaitu lalat buah. Serangan lalat buah pada buah jambu kristal dapat menyebabkan penurunan hasil panen hingga 90%. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk yaitu untuk mengetahui pengaruh metode pemberongsongan buah pada produksi buah jambu kristal di Desa Wergonayan, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen. Adapun perlakuan penelitian yang diberikan yaitu P0 (tidak dibungkus), P1 (dibungkus hanya menggunakan plastik), P2 (dibungkus menggunakan plastik dan dilapisi kertas). Setiap tanaman jambu kristal minimal dilakukan pembrongsongan sebanyak 5 buah dan diulang sebanyak 6 kali tanaman sehingga total jumlah tanaman yang digunakan sebanyak 18 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembrongsongan tidak berpengaruh terhadap berat buah(BB), Berat buah pertanaman (BTL), ukuran buah (UB), warna buah (WB), dan kemanisan buah (KB). Namun demikian buah yang diberongsong dengan menggunakan plastik PP menunjukkan berat buah per sampel paling tinggi yaitu sebesar 0.31 kg jika dibandingkan dengan bauh yang diberongsong dengan menggunakan plastik PP yang dilapisi kertas minyak (P2) yaitu sebesar 0.29 kg dan bauh yang tidak diberongsong (P0) dengan berat buah per sampel sebesar 0.18 kg. Perlakuan P1 yaitu pemberongsongan dengan plastik PP juga memberikan ukuran buah paling tinggi yaitu 7.63 cm jika dibandingkan dengan perlakuan P2 dan P0 yaitu 7.38 cm dan 6.12 cm. Variabel berat buah per tanaman paling tinggi ditunjukkan oleh perlakuan P1 yaitu dengan pembrongsongan plastik PP yaitu 3.85 kg dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Namun demikian perlakuan P0 yaitu tanpa pemberongsongan menunjukkan kemanisan buah paling tinggi yaitu 8.12 yang diukur dengan menggunakan alat Brix refraktometer dibandingkan dengan perlakuan P1 dan P2 yang hanya 7.95 dan 7.63. Warna buah terbaik ditunjukkan oleh perlakuan P0 yaitu tanpa pemberongsongan.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-12-31
How to Cite
Umi Barokah, & Arifin, N. (2022). Pengaruh Metode Pemberongsongan Buah Terhadap Produksi Jambu Kristal Di Desa Wergonayan Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen. PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman, 2(2), 57-66. https://doi.org/10.58222/pucuk.v2i2.151
Section
Articles